Kesetiaan adalah sebuah karya seni
dari batin manusia yang dapat sangat membahagiakan manusia yang lain. Harganya
tidak tertera dalam hitungan rupiah. Dan kesetiaan itulah yang teramat sangat
langka untuk kita jumpai sekarang ini.
Kesetiaan tidak hanya berlaku hanya kepada hubungan suami dan
istri, namun pada semua hubungan hati manusia lengkap dengan kepentingan
mereka.
Tanyalah pada setiap batin manusia, betapa mereka pasti akan
membutuhkan seseorang yang dapat dengan tulus memberikan kesetiaan kepada diri
mereka.
Tapi mengapa disisi lain, ketika
manusia ditempatkan pada posisi dimana dia harus memenuhi kepercayaan orang
lain, atau dengan kata lain demi membahagiakan diri orang lain, seringkali
manusia terjebak pada godaan main api tentang bagaimana menyalahi kesetiaan
tersebut. Begitulah, bagaimanapun ceritanya, setan tak akan pernah henti
membuat manusia berdosa.
Maka dari itu, dari pada kita sendiri
sibuk menuntut orang lain untuk selalu memegang amanah serta kepercayaan yang
kita berikan kepadanya, maka mengapa kita tidak lebih baik mewujudkan diri kita
sendiri sebagai hadiah terindah yang membahagiakan mereka. Sebuah pelatihan
yang baik yang akan memberikan kenyataan praktek yang indah dalam kesetiaan,
adalah apabila diri kita sendiri secara sadar mengerti tentang indahnya sebuah
kesetiaan.
Karena kesetiaan hanya dimiliki oleh
pribadi yang mulia, karena kesetiaan itu mencerminkan pribadinya yang begitu
luas menerima segala kelebihan dan kekurangan orang lain. Jiwanya yang luas
menuntunnya tersenyum dan tetap berpikir positif tentang segala apa yang telah
Allah gariskan kepadanya.
Karena kesetiaan hanya dimiliki oleh
pribadi dengan jiwa yang kuat. Lihatlah betapa anggun tentang caranya bertahan
menghadapi segala apa yang disuguhkan kepadanya. Dan sudah lumrah bila manusia
dilengkapi rasa bosan, namun sebuah pelajaran tentang kesetiaan, telah
mengajarkan manusia yang dilengkapi atau melengkapi batinnya dengan hal
tersebut, untuk berubah menjadi ajaib dimana dengan caranya yang elegan, akan
di ubahnya rasa bosan menjadi hal yang menyenangkan.
Karena
kesetiaan hanya dimiliki oleh jiwa yang indah. Betapa sangat sulit ketika
seseorang ditetapkan pada keadaan dimana dia harus tetap pada sebuah kesetiaan
yang terkelilingi oleh keadaan yang serba berkhianat. Memang pahit pada awalnya
karena dengan hal ini, dia `terpaksa` untuk pelatihan mengindahkan jiwa dan
kalbunya sendiri, demi tetap pada kesetiaan.
Menjadi setia adalah memberi
kedamaian kepada siapapun yang kita setia kepadanya. Menjadi setia adalah tetap
menyenangkan kepada siapapun yang kita setia kepadanya. Menjadi setia adalah
sebuah karunia tak terhingga bagi siapapun yang dikehendaki Allah untuk memilikinya.
Maka milikilah hak paten dari sebuah
kesetiaan, yaitu dengan menjadi setia hamba Allah yang tetap lurus, atau
berusaha agar selalu tetap lurus dalam keadaan apapun. Adakah yang lebih indah
dari sebuah perangai dan tingkah laku seorang hamba yang hatinya tunduk patuh
serta mengabdi kepada Robbnya?. Jatuh bangun adalah sesuatu yang pasti dalam
sebuah mentraining diri menjadi setia, tapi yang pasti pula, bahwa sebuah
perjuangan pastilah ada akhirnya, dan semoga akhir dari pribadi yang sungguh setia
adalah beroleh dengan Surga. Insyaallah.
Sumber: (Syahidah/Voa-Islam.com)
Alkhansa family(Mb siti, Yuli, Ulya,Nindi, Fida, widi, Andresty, Ica)